"Jangan sampai ada bangunan dirumahmu yang kosong, karena kalau ndak disewa hisana, biasanya akan disewa sama kelontong madura". Kalimat diatas adalah real karena sekarang dimana-mana banyak berdiri toko dengan ciri-ciri tatanan rapi dagangan kebutuhan sehari-hari, namun yang paling menjadi cirinya adalah adanya pom mini atau pengisian bbm mini didepan tokonya.
Merebaknya toko klontong madura ini berawal dari dilarangnya warga untuk aktivitas diluar rumah alias pandemi covid 2019. Karena banyak warga yang malas keluar rumah akhirnya toko-toko klontong banyak didatangi untuk belanja kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah toko klontong madura.
Sebelumnya pasti banyak yang mengira bahwa toko yang menjual dengan harga agak miring ini adalah sebuah Francaise mirip Hisana atau Indomaret yang ada pemilik perusahaannya dengan brand yang dipatenkan, atau mirip warung makan madura yang special penyetan seperti purnama yang mengharuskan orang lain menyewa brand-nya untuk jualan penyetan kalau mau terlihat keren.
Toko klontong madura ini seperti bebas disematkan dalam toko dengan ciri sejenis tanpa harus sewa brand karena memang tidak ada hak paten yang mewajibkan orang yang buka toko baru dengan ciri yang sama harus menyewa namanya.
Adalah orang-orang Sumenep yang mengawali kesuksesan toko klontong madura, selepas masa pandemi kemajuan toko berkonsep 24 jam ini sangat pesat sehingga banyak orang Madura lain yang ingin membuka toko baru di setiap tempat yang ada bangunan kosongnya.
Ada satu kode etik tidak tertulis yang menjadi aturan para pemilik toko ini yaitu kalau mau mendirikan baru harus mengetahui jaraknya dari toko klontong yang sudah ada yakni minimal 100-200 meteran, karena dikhawatirkan akan mematikan toko klontong terdekat.
Posting Komentar untuk "PROFIL PEMILIK TOKO KLONTONG MADURA YANG MENYEBAR SEDUNIA"